cover
Contact Name
I Nyoman Darma Putra
Contact Email
darmaputra@unud.ac.id
Phone
+6281236285043
Journal Mail Official
jkb@unud.ac.id
Editorial Address
JURNAL KAJIAN BALI Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Jln Nias 13 Denpasar 80114
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Kajian Bali
Published by Universitas Udayana
The Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) is an area study journal that specializes in publishing research-based articles about Bali. The topics of articles about Bali that can be published are very diverse including Balinese culture, politics, music, language, architecture, literature, history, mass media, popular culture, tourism, economy, environment, health, law, management, religion, and Balinese customs. The journal would also like to publish articles on Bali with comparative approaches. The Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) is published twice a year, every April and October. Published articles are reviewed in a single blinded manner. The Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) was first published in April 2011 by the Center for Balinese Studies, University of Udayana. Starting from April 2019, the journal is published jointly by the Center for Balinese Studies and the Center of Excellence in Tourism, University of Udayana. However, starting April 2020, the Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) was published by the Center for Cultural Research and the Center of Excellence in Tourism, University of Udayana. This change occurred because of the reorganization of research centers at Udayana University from the end of 2019.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK" : 10 Documents clear
Getting the Story Straight? Some Untimely Thoughts on History, Literature and the Performing Arts in Bali Richard Fox
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.275 KB)

Abstract

AbstrakSudah cukup jelas bahwa ada hubungan mendalam antara seni pertunjukandan kesusastraan Bali. Yang mungkin masih kurang jelas adalah karakter darihubungan tersebut. Para penulis akademis maupun nonakademis seringkalimenekankan pentingnya sastra kuno India dan cerita babad untuk lakon wayangkulit, arja, topéng dan lain sebagainya. Walaupun ahli seni pertunjukan dariluar negeri kerapkali menekankan pentingnya sastra kuno, di mana sebenarnyamereka tidak mempunyai latar belakang yang kuat di bidang bahasa lokal dansastra kuno, mereka jarang sekali mengomentari masalah seni pertunjukan.Memang ada beberapa pengecualian yang penting. Akan tetapi, pada umumnya,itulah keadaan yang terjadi sekarang di bidang studi seni pertunjukan. Artikel inimenggunakan contoh dari sebuah pertunjukan topéng pajegan untuk menyarankanbahwa kita perlu memperhatikan sejarah, bahasa dan sastra lokal secara lebihbernuansa. Pendekatan seperti ini mungkin akan lebih sensitif terhadap sisipolitik—baik dari seni pertunjukan Bali maupun dari proses pengajarannya.
Teater GloBALIsme: Pariwisata, Interkoneksi Global, dan Nasib Manusia Bali di Garis Depan I Ngurah Suryawan
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.077 KB)

Abstract

AbstractThe development of the tourism industry in Bali has had various implications.Apart from extraordinary social change, there is the issue of how Balinese menstruggle to maintain their cultural identity in the midst of globalized tourism.Balinese men are at the frontier of a society where global powers meet to exploitnatural and human resources for the sake of tourism. Some Balinese men havelost their historical relationship to Bali because their own land has been sold toinvestors. Origin and identity maintenance are no longer directed to the land orto certain communities, but rather to a never-never land, a (global) world withoutmeaning that one is no longer able to localize (Laksono, 2009b). It is in this neverneverspace without meaning that we witness fragments and stories of Balinesemen making use of opportunities, developing tactics, and even fighting againsttourism, which Tsing (2005) has called friction. In this so-called friction, localidentity and culture are continually reproduced, the beginning and end of whichare difficult to fathom.
Understanding Fortress Bali:The Impact of Democratisation and Religious Revival in Indonesia Thomas Reuter
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.972 KB)

Abstract

AbstrakPolitik liberalisasi dan desentralisasi dari kuasa negara sejak 1998 telahmentransformasi lanskap sosial dan politik Indonesia. Pergeseran itudiilustrasikan dalam artikel ini dengan membahas Bali sebagai sebuah studi kasusyang relevan. Sebagai rumah bagi sebagian besar warga Indonesia beragamaHindu yang minoritas, Bali juga dipengaruhi oleh dampak dari meningkatnyagerakan revivalisasi Islam dan ekstremisme agama. Sebuah gerakan sosial barutelah mencuat dan memicu sebuah pergeseran ke arah identitas Hindu yang lebihtegas. Tulisan ini meninjau persimpangan antara geopolitik dan proses perubahanlokal untuk memahami lebih baik karakter dari ‘gerakan-gerakan lokalisasi’, yangmungkin merangsang penggunaan agama sebagai kekuatan dalam perjuanganuntuk meraih otonomi lokal, tetapi mungkin juga pemanfaatan wacana-wacanalingkungan, etnik, dan sejarah.
Menimbang Arena Teks Hardiman Hardiman
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.695 KB)

Abstract

-
Securitization, Belonging and Politics of Belonging in Bali I Wayan Suyadnya
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.088 KB)

Abstract

AbstrakArtikel ini membahas kemunculan keamanan lokal (kelompok) dalam menanggapiotonomi daerah, dalam konteks globalisasi di Bali, Indonesia. Perkembanganotonomi daerah di Indonesia pasca reformasi telah mempengaruhi kondisisosial, politik dan budaya daerah-daerah dan kabupaten-kabupaten di Indonesia,termasuk Provinsi Bali. Otonomi daerah saat ini diidentifikasi sebagai faktoryang mendorong perubahan sosial, politik dan budaya pada masyarakat Bali.Hal tersebut mengakibatkan peningkatan isu-isu keamanan lokal dalam kontekspelestarian budaya, ketegangan antar-kelompok etnis dan keamanan pariwisata.Berangkat dari situasi tersebut, artikel ini membahas bagaimana isu-isu otonomidaerah diinterpretasikan oleh aktor-aktor lokal dalam isu-isu keamanan bersamapada masyarakat Bali; dan melihat bagaimana kesadaran politik dan politikkepemilikan yang dikembangkan oleh aktor-aktor lokal untuk merekonstruksiidentitas kebalian orang Bali. Politik kepemilikan adalah bentuk denaturalisasiperan aktor-aktor lokal untuk mengkonstruksi apa yang mereka sebut “rumah”dan rasa aman dari sudut pandang orang Bali.
Pemilih Cerdas vs Konspirasi Media-Kandidat Pilkada di Bali Ni Made Ras Amanda G.
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.62 KB)

Abstract

-
Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Masyarakat Desa di Bali Wayan Gede Suacana
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.088 KB)

Abstract

AbstractDemocratic culture in the lives of villagers in Bali has some of the proceduralprinciples of a modern democracy. Some parameters are the rotation of power,open leadership recruitment systems, order management turnover, recognitionof appropriate manners, tolerance of differences of opinion, and accountabilityof power holders. Application of democratic culture clearly affects how desapakraman elaborates the concept of democracy as a power base andindependence. In addition, it also determines the shape and nature of relationsbetween the desa pakraman with desa dinas, this condition could be the basis ofprocedural democracy as one of the values of local wisdom in the development ofcultural tourism in Bali
Pura Besakih: Di antara Legenda dan Sejarah Penguasa Bali IDG Windhu Sancaya
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.991 KB)

Abstract

-
Bali is a Brand: A Critical Approach Mark Hobart
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.653 KB)

Abstract

AbstrakKajian kebudayaan Bali kebingungan oleh karena yang dimaksudkan dengan ‘kebudayaan’ sangat kurang terang. Apakah kebudayaan merupakan esensi atau jiwa orang Bali, suatu gagasan politik yang direkayasa oleh Orde Baru, atau cara menjual seni pertunjukan, barang atau pengalaman kepada wisatawan? Jarang disadari di Indonesia bahwa Bali terkenal di Eropa sebelum Pulau Bali ditemukan oleh pelaut Barat yang sedang mencari sorga di dunia ini. Sejarah Bali tidak bisa dipisahkan dari khayalan orang Barat. Dilihat dari pandangan cultural studies, dari awal Bali merupakan ‘brand’ untuk dipasarkan – dan objek yang dijual adalah kebudayaan. Untuk mengerti apa yang sedang terjadi di Bali, perlu dipahami teori konsumsi dan branding. Walaupun kelihatannya yang dijual dan dibeli adalah barang atau pengalaman, sebenarnya yang dikonsumsi adalah perbedaan. Artikel ini menawarkan pemahaman mendalam mengenai hukumhukum branding dari sudut pandang kajian budaya. Kata Kunci: Bali; Branding; Kebudayaan sebagai Komoditi; Teori Konsumsi; Discourse.
Politik Identitas dalam Teks Sastrawan Bali I Nyoman Darma Putra
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.764 KB)

Abstract

AbstractThis article examines short stories and novels by Balinese writers that depictmeetings, friendships and love affairs between Balinese and Western characters.The works discussed were written either in the national or the Balinese languageand were published between the 1960s and 2000s, coinciding with the developmentof mass tourism in Bali. One distinctive feature of the works is that narrators avoidmixed marriages between Balinese and Westerners despite the love between them.This recurrent theme goes against reality in which mixed marriage is common andaccepted in the Balinese community. During the period in which these works werepublished, the discourse on Balinese cultural identity has been very important andhighly debated in the mass media against the backdrop of the tourism industryand its potential negative impacts. This article argues that Balinese writers useliterary works to articulate their opinion about the importance of Balinese peoplemaintaining their Balineseness or cultural identity. Their works are meaningfulwhen viewed as an expression of Balinese identity politics in facing what isconsidered to be the growing threat of tourism.

Page 1 of 1 | Total Record : 10